Upaya mengurangi pencemaran sampah pupuk kimia, Mahasiswa KKN UNILA sukses selenggarakan sosialisasi serta praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-brick di Desa Betung, kecamatan Rajabasa Lampung Selatan

Kelompok KKN Desa Betung

Kelompok KKN Desa Betung yang beranggotakan 7 orang sukses mengadakan Sosialisasi serta praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-brick pada 20 dan 27 Januari 2024 di Aula Balai Desa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan sampah organik dan anorganik sebagai upaya dalam mengurangi pencemaran sampah. 

Desa Betung memiliki topografi yang lebih rendah sehingga menjadi tempat pembuangan sampah akhir  dari desa – desa diatasnya. Selain itu, tidak tersedianya fasilitas pembuangan sampah yang memadai menjadi faktor utama yang menyebabkan pencemaran sampah di desa ini. Program ini meliputi dua kegiatan, yaitu pembuatan daur ulang sampah organik dan daur ulang sampah anorganik. Sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, dan kulit telur dapat didaur ulang menjadi pupuk organik cair. Sedangkan, sampah anorganik seperti botol plastik bekas dan sampah plastik dapat didaur ulang menjadi ecobrick yang nantinya dapat dirancang menjadi tempat sampah, kursi, ataupun meja.

“Sampah sudah menjadi salah satu masalah yang krusial di Desa Betung. Sosialisasi tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah merupakan suatu langkah baik untuk mengurangi sampah yang ada di desa Betung. Dengan adanya program ini, warga akan merasakan manfaat dari pengajaran yang diberikan,” kata Pak Affandi, Kepala Desa Betung.

Nurul Huda, warga desa Betung yang mengikuti pelatihan merasa sangat antusias dengan kegiatan ini karena mereka diajarkan langsung untuk praktik pembuatan pupuk organik cair dan ecobrick. 

Adapun proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik, ujar Natasya lebih lanjut, diawali dengan menyiapkan wadah berukuran besar yang dilengkapi penutup. Kemudian lubangi tutup wadah besar dan tutup botol sesuai ukuran selang, lalu sambungkan wadah besar dan botol yang sudah diisi dengan air menggunakan selang. Sampah rumah tangga dan air cucian beras dimasukkan ke dalam wadah. Kemudian larutan gula dan EM4 dimasukkan dalam tempat yang telah disiapkan. Bahan yang telah ada, dicampur hingga rata kemudian ditutup dan dibiarkan selama 2 minggu sampai 1 bulan. Setelah pupuk didiamkan jika sudah tercium aroma seperti tape menandakan pupuk tersebut sudah siap digunakan, sebelum digunakan saring terlebih dahulu pupuk cair tersebut. Manfaat dari penggunaan pupuk organik adalah memperbaiki dan menjaga struktur tanah, menjaga kestabilan produksi tanaman, dan menyediakan unsur hara.

“Limbah rumah tangga seperti air cucian beras, sisa sayuran segar maupun kulit buah-buahan,dan sisa nasi basi menjadi hal yang belum termanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, melalui praktik pembuatan pupuk ini dapat memberikan wawasan kepada masyarakat terkait cara mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis. Selama ini, masyarakat belum terbiasa memanfaatkan limbah rumah tangga maupun potensi sumber daya sekitar untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai ekonomis di desa.” Kata Alvin selaku Kordes Desa Betung, Sabtu (27/1).

Kelompok KKN Desa Betung mengharapkan, dengan adanya kegiatan sosialisasi pengolahan dan pemanfaatan sampah dapat mengubah pandangan masyarakat tentang sampah yang dihasilkan dari hasil memasak dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat yang mempunyai nilai ekonomis.


Belum ada Komentar untuk "Upaya mengurangi pencemaran sampah pupuk kimia, Mahasiswa KKN UNILA sukses selenggarakan sosialisasi serta praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-brick di Desa Betung, kecamatan Rajabasa Lampung Selatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel