Mengatasi Anak yang Mengalami Delay Speech


Faktaanak.com - Saya belum menikah dan otomatis belum memiliki anak juga. Namun, saya cukup memperhatikan tumbuh kembang keponakan saya. Saat ini keponakan saya berumur 4 tahun. Dulu dia mengalami delay speech. Baru bisa berbicara sekitar umur 3 tahun dan itu pun sangat sedikit. Menurut artikel dan pengalaman orang lain, delay speech merupakan hal yang normal dan bisa dialami hingga anak berumur 4 tahun. Lalu kami keluarga besar tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Tetapi saat berumur 2 tahun keponakan saya ini selalu asik sendiri, tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan tidak bisa diajak berinteraksi. Nah, mulai dari situ nenek dan ibunya agak khawatir. Mungkin saja bukan hanya delay speech tetapi ada keterlambatan perkembangan lain pada dirinya. 

Tips Mendidik Anak

Lalu nenek dan ibunya memeriksakan ke rumah sakit kepada dokter spesialis tumbuh kembang anak. Dan ternyata penyebabnya adalah seringnya menonton video, entah itu di televisi maupun handphone. Ya, memang kami akui dari bayi keponakan saya sudah sering disuguhi oleh tv dan gadget. Bahkan umur setahun sudah punya tablet sendiri. Jadi itu menyebabkan dia asik sendiri dengan tontonannya sehingga tidak peduli dengan sekitar. 

Jadi atas saran dokter, hal berikut kami lakukan untuk mengobatinya.

1. Atur Waktu si Kecil dalam Menonton Tv atau Video di Gadget

Tidak ada yang salah jika yang kita berikan tontonan kepada sikecil selama tontonan tersebut berkualitas dan mendidik. Tetapi Jangan memberikannya terlalu sering. Hal ini akan berdampak pada dirinya yang lebih asik dengan dunianya sendiri sehingga tidak peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Untuk kesalahan tersebut maka keponakan saya dianjurkan untuk stop menonton. Kurang lebih selama 3 bulan kami melakukannya.

2. Terus Ajak Berinterkasi

Dengan tidak adanya tontonan, maka otomatis keponakan saya selalu kami ajak bermain. Hai ini akan mengajarinya bagaimana berinteraksi dengan orang sekitar. Meski ia belum peduli dengan kita, terus saja ajak mengobrol. Bicarakan hal-hal yang mudah dan beredukasi.
Kita bisa memulainya dengan mengenalkannya satu persatu anggota keluarga, tante, adik, om, dsb.

3. Bacakan buku cerita

Membacakan buku cerita bergambar dengan penuh ekspresi bisa membuat si kecil belajar berekspresi dan mengenal bahasa. Terus ulang setiap malam sebelum tidur. Ternyata dongeng sebelum tidur itu sangatlah bermanfaat. Lama-kelamaan ia akan hafal isi buku, siapa saja pemerannya, ada berapa gambar kelinci dibuku tersebut. Inilah yang terjadi pada keponakan saya. Ketika ditanya ia bisa menunjukkan dimana saja kelinci bersembunyi dalam buku tersebut.

4. Berikan permainan edukasi

Berikan mainan-mainan yang beredukasi untuk anak yang dapat merangsang perkembangannya. Banyak sekali contoh permainan edukasi seperti color tower bundar yang dapat mengenalkan anak pada jenis warna , puzzle binatang, sayuran, atau alat rumah tangga. Hal ini sangat terbukti dalam tumbuh kembang keponakan saya. Ia bisa menyocokkan gambar, mengklassifikasikan warna, dan mengenal benda-benda disekitarnya.

5. Menyekolahkannya

Anak yang memiliki delay speech terkadang disebabkan sedikitnya ia berinteraksi dengan orang lain. Nah sekolah bermain atau PAUD adalah salah satu hal yang tepat agar anak memiliki banyak teman sehingga mendorongnya untuk berinteraksi dan berbicara. Setalah kurang lebih 3 bulan keponakan saya bersekolah ia mulai bisa menyanyi, menari, mengenal orang. Meski ada yang bilang jika menyekolahkan anak terlalu dini akan membuatnya bosan, namun ini tergantung akan kebutuhan perkembangan setiap anak. Jika anak sulit berinteraksi, menyekolahkan di sekolah bermain adalah salah satu pilihan terbaik.

6. Peran orang tua dan orang terdekat

Ini adalah hal paling terpenting. Jangan sampai orang disekitar terutama orang dewasa sibuk dengan kepentingannya masing-masing. Sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Jika sedang dengan si kecil manfaatkan lah waktu untuk bermain dan belajar bersama.

Denagn melakukan hal diatas, Alhamdulillah diumurnya yang 4 tahun dia sudah lancar berbicara dan sangat cerewet. So mom, jangan sedih dan galau jika anak mengalami delay speech atau tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Terus ajak si kecil berinteraksi dan mom jangan lupa untuk mencari tahu dan bertanya pada sang ahli tentang tumbuh kembang anak.

Demikianlah tulisan Mengatasi Anak yang Mengalami Delay Speech yang saya buat, mohon maaf jika ada kesalahan dan terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Penulis dalam artikel ini adalah Fia. Trimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Mengatasi Anak yang Mengalami Delay Speech"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel