Anak Realistis Vs Anak Imajinatif (3-6 Th)


Faktaanak.com - Bongkahan emas dengan segala ketidaksempurnaan bentuknya tetaplah berharga mahal. Sama halnya dengan seorang anak, seperti apapun kekurangan yang mereka miliki tetaplah sebuah anugerah tak ternilai. Dan ketika membicarakan karakteristik anak, akan ditemukan banyak sekali jenis persifatan anak dengan keunikanya masing-masing.  Dalam kesempatan kali ini penulis akan memaparkan dua dari sekian banyak sifat anak yang sangat mungkn kita temui, yaitu tipe anak realstif dan imajinatif yang penulis simpulkan berdasarkan pengalaman pribadi menjadi seorang ibu. 

Kedua tipe tersebut tampak saling bertolak belakang ditelaah dari beberapa aspek. Berikut pembahasannya:

Anak Realistis

Anak realistis memiliki karakteristik sebagai berikut:

Berpikir Logis

Anak tipe ini dapat dikenali melalui cara pandangnya terhadap suatu persoalan. Mereka sangat mendasarkan penyikapan masalah dengan logika. Misalkan saja ketika dia mendapati cerita seekor buaya besar, maka dia akan runtut menanyakan antara lain apakah buaya besar itu berbahaya, seberapa bahayakah seekor buaya, di mana sajakah bisa ditemukan buaya, apa sajakah makanan buaya. 

Sulit Dibohongi

Biasanya orang tua pandai memainkan kata-kata dengan tujuan ingin membelokkan keingnan anaknya yang dirasa orang tua kurang pas bagi mereka. Namun, hal ini akan cukup menyulitkan jika bunda memiliki anak realistis. Anak tipe ini yang cenderung berpikir logis terbiasa memainkan logikanya mengenai sesuatu sehingga orang lain akan sulit “mengarang” cerita walaupun dengan tujuan kebaikan.

Banyak Pertimbangan

Sebelum melakukan sesuatu, anak relistis memiliki banyak pertimbangan mengenai baik buruknya hal tersebut sehingga mereka cenderung ragu-ragu dalam membuat keputusan.
Hal ini jika terlalu berlebihan maka bisa berdampak timbulnya sifat penakut.

Rajin Belajar

Anak relistis betah berlama-lama duduk di kusi belajar untuk belajar menulis, berhitung, membaca dan kegiatan lain yang berhubungan dengan tugas-tugas sekolah. Mereka pun pada umumnya akan lebih cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas menulis, membaca ataupun berhitung dari guru.

Penurut 

Memberi arahan kepada anak tipe ini jauh lebih mudah dibandingkan anak tipe imajinatif.  Mereka akan dengan mudah diberi larangan ataupun suruhan dengan syarat kita memberi penjelasan mengapa harus begitu dan tidak begitu.

Sulit Bergaul

Dikarenakan memliki banyak pertimbangan dalam memutuskan sesuatu untuk dilakukan, banyak pula pertimbangan mereka untuk memulai pertemanan. Banyak pertanyaan terbersit dalam benak mereka sebelum bergaul dengan orang baru antara lain mengenai apakah orang tersebut baik atau jahat, apakah dia suka  mengganggu atau tidak dan beberapa pertanyaan lain. 

Sulit Beradaptasi

Ketika diajak bepergian ke tempat baru, tipe anak ini akan mudah merasa bosan dan ingin segera kembali ke rumah atau paling tidak walaupun mereka tetap bertahan di tempat tersebut, mereka akan merasa tidak nyaman.

Anak Imajinatif

Anak imajinatif memiliki karakteristik sebagai berikut:

Berpikir Imajinatif

Anak tipe ini dapat dikenali dengan pemikiran dan kalimat yang dia ungkapkan cenderung terdengar lucu dikarekanan pendengan akan dibuat gemas dengan cara pandangnya yang tdak lazim. Seperti mengajak bicara binatang, bercita-cita ingin menjadi robot, berbicara hal-hal lucu yang tidak masuk akal. Mereka sering kali mendasarkan pemikirannya pada imajinasi.

Mudah Dibohongi

Ketika orang tua menganggap anak tersebut meminta sesuatu yang kurang bermanfaat baginya, mereka akan mengecoh anak tersebut dengan hal-hal lain dengan tujuan anak tersebut akan lupa atas permintaannya. Anak tipe ini akan percaya dan mudah di kecoh. Pun ketika misalnya anak susah makan sehingga orang tuanya berbicara pada anaknya bahwa jika dia pintar makan maka bisa sekuat princess Elsa. Dia akan mudah dikecoh atau “dibohongi”.

Sedikit Pertimbangan

Dalam melakukan sesuatu, anak imajnatif tidak memiliki banyak pertimbangan mengenai baik buruknya hal tersebut. Mereka lebih cepat memutuskan dan lebih berani melakukan sesuatu dbandingkan anak realistis.

Tampak Tidak Penurut

Memberi arahan dengan penjelasan logis tentang mengapa boleh dan tidak boleh melakukan sesuatu kepada anak tipe ini jauh lebih sulit dibandingkan anak tipe realistis.  Ketika orang tua mengarahkan tidak boleh minum es karena nanti bisa pilek dengan logika maka para orang tua akan kesulitan.

Supel dan Mudah Bergaul

Dikarenakan tidak memiliki banyak pertimbangan dalam memutuskan sesuatu untuk dilakukan, memudahkan bagi anak tipe ini untuk mau dan mudah berteman dengan siapapun

Mudah Beradaptasi

Ketika diajak bepergian ke tempat baru, tipe anak ini tidak mudah merasa bosan. Mereka akan merasa nyaman ke manapun orang tuanya mengajak bepergian. Di tempat yang baru, misalnya sekolah baru, kampung baru, mereka cepat membaur dengan lingkungan tersebut.

Demikianlah tulisan Anak Realistis Vs Anak Imajinatif (3-6 Th) yang saya buat, mohon maaf jika ada kesalahan dan terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Penulis dalam artikel ini adalah Usriya Tas'adina. Trimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Anak Realistis Vs Anak Imajinatif (3-6 Th)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel