Anak Milineal "Pendidikan & Pula Asuh"

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Sebuah bangsa mustahil dapat berkembang dan maju dengan cepat jika penduduknya tidak menjalani struktur pendidikan, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi.

Pendidikan

Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial.

Tidak dapat dipungkiri bahwa beda jaman maka beda pula ceritanya begitupun dalam hal mendidik dan mengasuh buah hati. Tiap generasi memiliki pola asuh yang bervariasi. Termasuk generasi milenial yang kini memiliki pola asuh yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.

Para orangtua pada generasi pendahulu milenial dinilai cenderung fokus berlebihan terhadap anak dan punya peran besar dalam menentukan masa depan atau hal-hal yang dikonsumsi keturunan mereka. Anak- anak generasi pendahulu dibesarkan oleh orangtua yang mereka akan berupaya sedemikian rupa untuk dapat mengawasi tindak-tanduk si anak dan "membungkus" mereka dari macam-macam hal-hal yang dianggap menjatuhkan si anak. Selengkapnya, baca; Azab Anak Durhaka Pada Orang Tua [Ibu+Ayah]

Pola Asuh

Tetapi pola pengasuhan seperti itu ternyata memiliki sejumlah konsekuensi negatif. Saat dewasa, tidak sedikit milenial yang mendapati kerumitan dalam ruang profesional dan kehidupan secara general.

Lain halnya dengan pola asuh milenial. Dengan adanya aneka macam pola asuh alternatif yang disajikan di media-media massa konvensional dan digital saat ini, pakem-pakem dalam membesarkan anak pun bergeser.

Pun demikian dengan keterlibatan penuh orangtua dalam hidup anak, khususnya mereka yang masih duduk di bangku pendidikan dasar atau masih remaja. Gaya mendikte para orangtua dari milenial ditinggalkan.

Kini, kolaborasi dengan anak menjadi tren dalam mengasuh anak bagi kaum milenial. Dalam hal membelikan mainan misalnya, para orang tua lebih cendurung untuk membiarkan anak memilih sesuia keinginannya.

Hal ini memacu orang tua akan sering mendengarkan dan bernegosiasi dengan anak untuk banyak hal yang akan mereka lakukan ataupun Demikianlah salah satu cara mendidik anak ala milenial.Seperti itulah sehubungan dengan pergeseran cara mendidik anak dibanding generasi orangtuanya, bahkan seorang anak cenderung dibebaskan untuk mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya.

Ini. Pada masa generasi X, jamak ditemukan orangtua yang langsung memarahi anaknya saat berbuat salah, tanpa mau tahu terlebih dahulu penjelasan dari si anak dan melakukan pendekatan lain supaya anak jera. Kini, milenial punya pendekatan lain saat mendapati anak berbuat salah maka akan diberikan pemahaman kepada anak, bukan langsung memarahinya.

Walaupun cara pandang orangtua milenial terhadap anaknya pun tidak selamanya hierarkis. Di beberapa kondisi terdapat orang tua dalam mendidik anak selalu mencoba menjadi diri seorang anak atau dalam hal ini memposisikan diri sebagai teman anak sehingga anak tidak merasa canggung untuk menyampaikan komplain kalau-kalau ada sesuatu yang tidak sesuai keinginan atau pemikirannya.

Pengalaman

Ada satu pengalaman menarik tentang pergeseran keyakinan dalam memperlakukan dan mendidik anak ala milenial. Ayah saya misalkan semasa saya kanak-kanak, beliau pernah menaikkanku ke pundaknya lantas kupegang kepala ayahku untuk menjaga keseimbangan.

Bagi orangtua-orangtua generasi pendahulu, hal ini adalah suatu pamali. “Orang-orang bilang, nanti aku bakal menjadi anak yang suka melawan orangtua karena aku dimanjakan dengan digendong begitu. Padahal, itu hanya buat seru-seruan saja untuk kami. Tidak jarang ayah saya diperingatkan sama tetangga untuk tidak membiarkanku memegangi kepala ayah saya waktu digendong. Menurut beberapa perspektif milenial malah kelakuan seperti itu akan lebih menambahkan nilai keharmonisan dalam keluarga.

Menghadapi anak remaja era millenial ini memang sangat krusial, mungkin menurut para pembaca budiman juga seperti itu. Tapi menurut saya pribadi generasi millenial ini semacam terminologi generasi dan banyak banget buah bibir, terlebih lagi dengan pernyataan bahwa sih anak generasi ini suka tidak sepemikiran sama orang tuanya. jadi dalam pemahaman seperti ini maka harus lahir pola asuh yang harus diterapkan pada anak era millennial seperti dengan membentengi anak dengan pondasi agama yang baik, atau dengan mengajarkan anak beradaptasi dengan baik di lingkungan mereka berada.

Generasi Milineal

Generasi millenial ini menurut saya unik jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan karena dampak kemajuan teknologi yang semakin pesat sehingga hal yang paling mencolok pada generasi sebelumnya dari generasi millenial ini adalah teknologi dan budaya.

Orang tua millennial juga cenderung menciptakan lingkungan yang lebih santai dan tidak terlalu terstruktur untuk anak-anak mereka. Cara ini ternyata lebih membuat mereka santai dan bahagia sebagai orang tua.

Selain itu, mereka menolak untuk memberikan tekanan saat membesarkan anak-anak mereka, dalam artian mereka cenderung lebih membebaskan apa yang ingin dilakukan oleh anak-anak. Tidak hanya itu, mereka memperkuat hubungan antara orang tua dan anak dengan memberikan perilaku positif bila anak melakukan kesalahan.

Tentunya, mendisiplinkan anak-anak dari saat balita sampai remaja merupakan masa-masa yang paling frustasi. Bagaimana cara orang tua mendidik anaknya tergantung dari keyakinan mereka dalam melihat seperti apa didikan yang baik bagi anak. Apakah menggunakan metode tradisional atau lebih memilih alternatif yang fleksibel seperti kaum millennial.

Demikianlah serngkaian penjelasan dan pembahasan secara singkat serta lengkap mengenai pendidikan dan pola asuh yang ada di jaman anak milineal. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menjadi wawasan bagi segenap pembaca sekalian, penulis artikel adalah Abdul Gaffar dari Universitas Hasanuddin.

Belum ada Komentar untuk "Anak Milineal "Pendidikan & Pula Asuh""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel