Pancaran Cahaya Mutiara 11 Anak Manis Silau-Laut


Faktaanak.com - Tidak semua anak mempunyai cara hidup yang sama. Kisah mereka dimulai dari ketika mereka mulai mengenal dunia. Dilahirkan dari keluarga yang berbeda, daerah yang berbeda, agama yang berbeda, orang tua yang berbeda, tingkat strata sosial yang berbeda, kebiasaan yang berbeda dan cara menjalani kehidupan yang berbeda telah menjadikan setiap anak punya mutiara didalam kehidupannya.

Dunia Anak Adalah Dunia yang Menyenangkan

Dunia anak seharusnya tak dapat terlepas dari senyuman, tawa, kebahagiaan, pendidikan, keamanan dan cinta dari setiap orang disekililingnya karena mereka sebenarnya punya hak untuk mendapatkannya. Mutiara setiap anak ialah pendidikan yang ia dapatkan yang tak hanya akademik saja namun tercipatnya karakter mereka yang indah distiap gerak-geriknya.

Jika kita bebicara tentang anak, maka kita akan berbicara bagaimana cara mereka melewati masa anak-anak. Mereka punya semangat serta kekuatan yang luar biasa. Sekolah adalah ciri khasnya anak-anak. Hari-hari dilewati dengan pergi kesekolah tanpa peduli jalan yang harus mereka tempuh, bahkan saat musim hujan mereka tetap bersekolah tanpa sepatu dikakinya. Hal ini menunjukkan keinginan mereka akn ilmu luar biasa untuk menempuh pendidikan dimasa kanak-kanak. 

Rutinitas Penuh Kebahagiaan

Pagi hari dihabiskan untuk pergi kesekolah hingga pukul 11 pagi dan tak lupa memainkan permainan yang hendak mereka mainkan saat istirahat. Perjalanan pulang mereka sama jauhnya. Sambil tertawa perjalanan itu pun terselesaikan. Tak cukup hanya bersekolah kegiatan mereka, membantu orang tua adalah salah satu kewajiban setelah pulang sekolah. Ada yang mmbantu ibunya berjualan, ada yang membantu ayahnya mencari ikan, dan ada pula yang membatu membersihkan rumah mereka. Hingga malam tiba mulailah kegitan spiritual mereka lakukan. Mereka mengaji untuk meningkatkan kemapuan membanya al-quran dan hafalannya. 

Mereka tidak ingin bercita-cita hanya untuk bahagia di dunia namun akhirat telah memberi tanggung jawab kepada mereka bahwa ada hal yang lebih indah yang harus mereka lakukan, menguatkan iman serta menambah wawasan spiritual mereka. Agenda mereka seharian pun ditutup dengan tidur yang nyenyak untuk bersiap menyambut kegitan baru lagi esok harinya.

Anak Adalah Seorang Pengikut Jitu

Dunia bagi mereka masih hanya cerita kecil yang mereka kira dapat terus nyaman didalamnya tanpa perlu memikirkan apa yang harus mereka perbuat di dunia ini setelah mereka dewasa. Mereka perlu teman yang selalu mengajak mereka ke arah yang positif karena mereka adalah seorang pengikut jitu yang mengikuti kegiatan temannya bahkan orang dewasa yang ia pikirkan kegiatan yang menyenangkan tanpa memahami manfaat yang jelas dari kegiatan tesebut. Anak bukan seseorang yang dapat tumbuh dengan sendirinya. Mereka mencari sesuatu yang dapat ia contoh untuk terus hidup di masanya. Mereka takut untuk menentukan jalannya sendiri sehingga arahan orang tua, teman, keluarga, guru serta lingkungannya telah menjadi rambu-rambu jalan mereka.

Orang Tua Perlu Menjadi Pengarah Bagi Anak

Malu mungkin masih tercermin dari beberapa anak di dunia. Kekuatan mereka untuk tampil didepan banyak orang masihlah kurang. Perlunya peranan pendidik didukung orang tua dan lingkungan dapat mempengaruhi proses pertumbuhan si anak dan sama halnya anak yang nakal bukanlah berasal dari gennya namun lingkungan serta pengaruh control yang kurang dapat membuat seorang anak melewati jalurnya. Anak yang nakal bukan lah salah mereka namun salah kita yang mencapnya “nakal”. Mereka butuh lampu mereah untuk berhenti saat mereka salah, mereka juga butuh lampu orange saat mereka harus hati-hati menjalankan hidup ini dengan nasihat semua orang disekililngnya serta mereka juga butuh lampu hijau untuk mengarahan mereka terus berjalan menuju hidup yang mulia.

Kejamnya dunia bahkan mungkin tak pernah terfikirkan oleh mereka, karena kepolosan cinta dari setiap pancara mutiara mereka. Mereka akan terus bersinar dengan penjagaan yang baik dari seluruh teman dilautan. Mutiara mereka tidak akan pernah luntur jika kebahagiaan dan kekuatan terus ada dalam diri mereka. Canda tawa dan kebaikan hati mereka semoga terus terpancar hingga ujung laut disana agar setiap penghuni lainnya merasakan kebermanfaatannya. Anak indonesia punya itu semua, hanya tinggal cara mereka untuk terus mempertahankkannya. Mereka kuat karena kita semua. 

Hidup terus mutiara pesisir anak Indonesia
Kisah anak-anak desa Janggawari, kec. Silau lau, Kisaran, Sumatera Utara

Demikianlah tulisan Pancaran Cahaya Mutiara 11 Anak Manis Silau-Laut yang saya buat, mohon maaf jika ada kesalahan dan terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Penulis dalam artikel ini adalah Nadya Ulfa.Trimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Pancaran Cahaya Mutiara 11 Anak Manis Silau-Laut"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel