Hilangnya Permainan Tradisional Menyebabkan Krisis Moral Pada Anak


Faktaanak.com - Usia anak- anak merupakan masa dimana kreativitas, bakat, perilaku, serta moral mudah untuk diarahkan dan dikembangkan. Pada masa tersebut, kemampuan otak seorang anak sangat tajam, baik dari segi berimajinasi, mengingat, maupun berfikir. Oleh karena itu orang tua sangat disarankan untuk mendidik dan mengarahkan anaknya kedalam hal yang positif.

Mendidik Anak dengan Permainan

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak. Tidak hanya dengan memberi nasihat dan memberi pelajaran kepada anak, namun dapat dilakukan dengan cara memberi waktu kepada anak untuk bermain bersama dengan anak- anak lainnya. Dengan bermain bersama temannya, anak akan memperoleh beberapa hal positif yang mungkin tidak bisa diajarkan dengan cara memberi nasihat dan pengajaran saja.

Beberapa jenis permainan yang dapat memberikan hal- hal positif diantaranya petak umpet, benteng- bentengan, gobak sodor, dan lompat tali. Permainan tersebut merupakan permaian tradisional yang sangat sering dimainkan oleh anak- anak. Hampir setiap pulang sekolah maupun saat waktu istirahat anak memainkan permainan tersebut. Hal- hal positif yang didapatkan anak saat bermain permainan tradisional sangat beragam. Pada permainan benteng- bentengan anak akan dilatih untuk memupuk rasa solidaritas antar teman. 

Permainan Dapat Memberikan Pengetahuan bagi Anak

Tidak hanya itu, pada permainan tersebut anak akan belajar untuk berfikir secara logis dalam mengatur strategi agar tidak diserang oleh lawannya. Hal itulah yang dapat mengasah dan mempertajam kemampuan otak anak. Pada permainan gobak sodor, anak juga akan dilatih untuk berfikir logis dalam memperebutkan kemenangan serta dilatih untuk bekerja sama antar temannya. Hampir sama dengan permainan benteng- bentengan dan gobak sodor, pada permainan lompat tali anak juga akan belajar untuk berfikir logis agar bisa melewati rintangan dalam permainan. Anak juga akan menjadi lebih sehat dengan melakukan permainan ini.

Perkembangan Teknologi Menggurus Permainan Tradisional

Faktanya permainan- permainan tersebut kini sangat jarang dimainkan oleh anak- anak. Bahkan hampir tidak ada yang memainkannya sama sekali. Akibat perkembangan teknologi yang sangat canggih, saat ini anak- anak banyak memilih untuk bermain dengan gawai yang dimilikinya. Gawai yang menyediakan fitur permainan secara instan membuat anak sangat jarang bermain dengan teman- temannya, bahkan enggan untuk keluar rumah karena lebih nyaman bermain permainan dalam gawainya. Hal itu dapat menimbulkan dampak negatif yang lebih banyak kepada anak untuk kedepannya. Permainan didalam gawai dapat membuat anak malas bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya itu, anak juga menjadi enggan untuk berfikir kritis dan logis, karena beberapa permainan dalam gawai hanya memberi efek senang dan kecanduan tanpa memberi pelajaran positif bagi anak. 

Banyak Pengaruh Negatif dari Permainan Modern

Begitu banyak hal- hal negatif yang terdapat pada permainan dalam gawai daripada hal positifnya. Permainan- permainan tersebut banyak yang mengandung unsur kekerasan. Tidaklah heran jika anak sekarang banyak yang berbuat kekerasan kepada temannya sendiri sebagai akibat banyaknya hal negatif dalam permainan tersebut yang ditiru oleh anak. Hal semacam itu, kini biasa disebut krisis moral. Dinamakan krisis moral karena jika dilihat, anak- anak banyak yang mulai kehilangan nilai moral yang sesuai dengan norma- norma bangsa Indonesia.

Permainan Tradisional Perlu di Lestarikan

Dengan demikian, untuk mengantisipasi semakin maraknya krisis moral pada anak, sebaiknya permainan tradisional terus dilestarikan dan diajarkan pada anak- anak, mengingat banyaknya hal- hal positif yang diberikan dalam permainan tradisonal tersebut. Orang tua harus mengawasi dan membatasi jikalau anak bermain permainan dalam gawai terlalu berlebihan dan bermain hal yang lebih banyak mengandung unsur negatif. Orang tua juga harus mendidik anaknya secara benar, agar anak benar- benar menanamkan apa yang telah diajarkan dan diberikan oleh orang tua. Anak- anak nantinya akan menjadi tonggak bangsa Indonesia. Jikalau moral anak- anak bangsa tidak baik, bangsa ini tidak akan bisa berkembang dan akan mudah untuk dijajah oleh negara- negara lain.

Demikianlah tulisan Hilangnya Permainan Tradisional Menyebabkan Krisis Moral Pada Anak yang saya buat, mohon maaf jika ada kesalahan dan terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Penulis dalam artikel ini adalah Danny Firmansyah. Trimakasih.

2 Komentar untuk "Hilangnya Permainan Tradisional Menyebabkan Krisis Moral Pada Anak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel